ANTIMO

Seorang Komisaris Polisi yang sudah Buwessoaaarrr sekali suatu ketika amatlah terkejutnya karena merasakan mabok saat berkendaraan. Ini bencana tiba-tiba. Belum pernah terjadi sebelumnya, dan beliau tak mengerti sebabnya. Beliau pun merasa gundah-gulana mengingat akan banyaknya tugas patroli menunggu didepan mata.

Sebagai jalan keluar sementara, beliau bermaksud membeli Antimo dari warung Cak Tuki, Si Madura tetangga dekatnya.

“Antiiimmo, Pakkk?!” Cak Tuki terperanjat dengan kerterperanjatan yang sungguh alangkah mengagetkannya.

“Iya!”

“Bo abbooo…. kalo buat sammpiiyan ‘dak aada, Pak!”

Bapak Polisi bingung.

“Lha ini apa?” beliau menunjuk segepok Antimo yang didisplay disebelah jejeran rokok-rokok.

“Addooo, Paak…” Cak Tuki geleng-geleng, “Yang itu cuma buat Darat, Laut dan Udara… Yang buat Kepoliisiian ‘dak aaadaaa, ta’ iye…!”

Catatan:
Kisah ini disadur dari banyolan Saifullah Yusuf yang dia kulak entah dari mana.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Presiden Republik Terong Gosong. Pernah menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).